Jumat, 08 April 2011

Ubi dan Tomat, Obat Alami Jerawat

Kamis, 07/04/2011 18:19 WIB

Eka Septia Wulan - detikFood
Ubi dan Tomat, Obat Alami Jerawat
Foto: mysistersjar.wordpress.com
Jakarta - Jerawat dan kerut merupakan musuh utama kulit. Tak perlu memakai krim atau olesan obat. Dengan makanan alami kulit mulus bebas jerawat tak sulit didapat. Apa saja makanan alami yang perlu dimakan?

Akhir pekan sudah di depan mata, janji kencan ataupun pesta pastilah sudah berdatangan. Tapi apa daya, jerawat dan kerutan membuat penampilan jadi kurang menarik. Kalau sudah begini, pastilah minder untuk tampil di depan umum. Ada sebagian orang yang tidak lantas cocok menggunakan kosmetik yang banyak dijual di pasaran.

Untuk mengatasi gangguan kulit seperti ini, bisa juga dilakukan dengan cara yang sederhana. Yaitu dengan cara mengkonsumsi makanan-makanan tertentu yang bisa mencegaj timbulnya masalah pada kulit. Apa saja sih kira-kira makanan itu? Ini dia daftarnya.

1. Aprikot
Buah aprikot sangat baik untuk Anda yang memiliki masalah dengan jerawat. Hal ini dikarenakan aprikot mengandung vitamin A dan juga air sehingga melindungi kulit dan menghindari kulit menjadi kering. Kelembapan yang mengganti sel kulit mati penyebab jerawat pada kulit wajah.

2. Tomat dan Olive Oil
Penelitian baru-baru ini ditemukan fakta bahwa tomat dan juga olive oil merangsang collagen, molekul di dalam kulit yang membuat struktur kulit kenyal dan awet muda. Rahasianya adalah lycopene senyawa antioksidan di dalam tomat yang menjaga kulit serta melembabkannya. Sedangkan olive oil mengandung omega-3 yang membuat sel kulit tetap kuat.

3. Cantaloupe
Cantaloupe atau melon Jepang tidak hanya renyah dan manis rasanya, tapi kandungan nutrisi cukup tinggi. Cantaloupe mengandung ekstrak superoxide dismutase (SOD) yang efektif menjaga kulit dari radiasi sinar matahari. Cantaloupe juga aya akan antioksidan yang memndorong kulit untuk membuat perlindungan secara alami sehingga bebas dari radiasi sinar matahari.

4. Salmon
Salmon mengandung asam lemak omega-3 yang sangat baik tidak hanya untuk jantung tapi juga untuk kulit.  Selain omega-3 salmon juga mengandung asam alpha-linolenic yang membantu kulit menjadi lebih lembut dan membuat sel kulit lebih kenyal. Kondisi ini akan membuat kulit lebih elastis atau l embab sehingga dapat mencegah selulit muncul.

Dengan mengkonsumsi keempat makanan tadi secara teratur, kulit sehat dan terawat pun bisa didapat secara alami tanpa harus menggunakan kosmetik bermacam-macam.

(eka/Odi)

Cek Kesehatan yang Bisa Dilakukan Sendiri di Rumah

Jumat, 08/04/2011 08:12 WIB

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Itulah mengapa cek kesehatan teratur menjadi kebutuhan untuk hidup bahagia dan sehat. Tapi jika Anda tak punya cukup waktu atau biaya untuk cek kesehatan di rumah sakit, beberapa cek kesehatan sederhana bisa dilakukan sendiri di rumah.

Cek kesehatan atau medical check up sangat penting untuk dapat mendeteksi penyakit sendiri. Secara lengkap cek kesehatan harus dilakukan di rumah sakit, tapi beberapa tes sederhana bisa Anda lakukan sendiri di rumah.

Berikut beberapa cek kesehatan yang bisa dilakukan di rumah, seperti dilansir Lifemojo, Jumat (8/4/2011):

1. Tes detak jantung
Detak jantung merupakan ukuran ketika jantung berdetak dan memompa darah melalui tubuh Anda. Detak jantung adalah indikator langsung dari seberapa keras atau intens jantung bekerja untuk memasok tubuh dengan darah yang diperlukan untuk aktivitas.

Untuk mengukur detak jantung di rumah, Anda cukup memeriksa denyut nadi. Letakkan dua jari di sisi ibu jari pergelangan tangan atau tempatkan telunjuk dan jari tengah pada leher di sisi tenggorokan.

Gunakan jam atau arloji untuk patokan waktu, hitung berapa detak yang terjadi dalam 20 detik. Kemudian kalikan angka ini dengan tiga. Hasilnya adalah detak jantung Anda saat ini.

Pada orang dewasa, denyut nadi istirahat normal adalah 60-85 denyut per menit (untuk atlet bisa lebih rendah, yaitu 40-60 denyut per menit), sedangkan pulsa istirahat anak cenderung lebih tinggi. Jika denyut nadi tidak teratur atau abnormal cepat atau lambat, ini bisa menjadi tanda penyakit.

2. Tes kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi biasanya menyebabkan anemia. Anemia adalah suatu kondisi di mana darah kekurangan sel darah merah yang memadai, yang membawa oksigen ke sel-sel di seluruh tubuh, memberikan energi dan warna kulit sehat.

Kekurangan zat besi bisa membuat Anda lemah, lelah dan pucat, karena tubuh tidak dapat menghasilkan cukup hemoglobin, yaitu zat dalam sel darah merah yang memungkinkannya membawa oksigen.

Pada anak-anak, kekurangan zat besi bisa menyebabkan murmur jantung (jantung terdengar bising) dan keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Karena darah kekurangan oksigen, jantung harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan oksigen yang cukup ke seluruh tubuh. Seiring waktu, ini akan menyebabkan tekanan pada jantung sehingga menyebabkan denyut jantung cepat atau tidak teratur, nyeri dada, hati yang membesar dan bahkan gagal jantung.

Untuk melakukan tes ini, periksa apakah warna kulit pucat atau kekuningan biasa (terutama lipatan telapak tangan), warna gusi, warna kuku atau mendengarkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Anda juga dapat mendengarkan paru-paru, apakah pernapasan terjadi cepat atau tidak rata.

3. Tes mengi atau suara tinggi saat bernapas
Mengi adalah bunyi abnormal yang terjadi saat bernapas yang dapat digambarkan seperti suara bersiul melengking tinggi. Mengi dapat terjadi karena saluran udara menyempit di paru-paru yang sering akibat dari penyakit, seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), bronkitis, bronkiolitis atau pneumonia.

Pemeriksaan ini bisa dilihat dari dahak. Jika dahak berwarna kekuningan, kehijauan atau kecoklatan, ini dapat menunjukkan infeksi bakteri. Dahak yang cerah namun sangat lengket (berlendir) adalah karakteristik dari asma. Juga, jika Anda sering mengi dan sesak napas saat berolahraga, Anda mungkin menderita asma. Mintalah dokter untuk memeriksa Anda untuk asma.

4. Tes gula darah
Diabetes adalah suatu penyakit yang terjadi ketika tubuh seseorang tidak membuat cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan benar. Bila Anda menderita diabetes, gula akan menumpuk dalam darah, bukan bergerak ke dalam sel. Pengujian reguler gula darah dapat membantu mengurangi risiko Anda memiliki komplikasi jangka panjang dari diabetes.

Seseorang berada memiliki risiko diabetes lebih tinggi ketika berusia di atas 45 tahun, kegemukan, tidak aktif secara fisik dan memiliki anggota keluarga diabetes (orang tua, kakak atau adik).

Jika sebagian besar faktor risiko berlaku pada Anda, maka Anda berisiko tinggi untuk diabetes dan tes gula darah harus dilakukan secara teratur. Tes gula darah juga dapat dilakukan di rumah dengan bantuan glukosa meter.

Prosedur glukosa meter pada umumnya adalah dengan menusukan ujung jari dengan jarum steril untuk mendapatkan setetes darah dan menempatkan di uji strip. Masukkan strip uji ke dalam meteran glukosa untuk mendapatkan bacaan angka. Kadar glukosa normal  antara 70 hingga 99 mg per dL (bila tes dilakukan pada pagi hari sebelum makan apa-apa).

5. Mengukur lingkar pinggang
Meski Anda tidak kelebihan berat badan, perut buncit atau lemak visceral dapat menempatkan Anda pada risiko tinggi untuk banyak masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan stroke. Mengukur lingkar pinggang atau berapa lebar pinggang adalah cara mudah untuk menentukan apakah Anda memiliki kelebihan lemak di daerah perut.

Untuk melakukan hal ini, berdiri tegak dan buat rileks otot-otot perut. Lingkarkan pita pengukur sepenuhnya di pinggang mulai dari pusar. Bernapas minimal dan pastikan tidak menarik pita pengukur begitu ketat sehingga menekan kulit.

Untuk wanita, ukuran lingkat pinggang 32 inci (80 cm) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes dan lingkar pinggang lebih besar dari 35 inci dianggap risiko tinggi. Untuk pria, 37 inci (94 cm) meningkatkan risiko dan pengukuran lebih besar dari 40 inci menempatkan Anda pada kategori risiko tinggi. Jadi lingkar pinggar ideal adalah di bawah angka-angka tersebut.

(mer/ir)

Benarkah Kopi Bikin Serangan Jantung?

Selasa, 04/08/2009 14:55 WIB

Nurul Ulfah - detikHealth

img
(Foto: detikcom)
Jakarta, Meninggalnya seniman kondang Mbah Surip diduga karena terlalu banyak minum kopi. Minuman kopi memang sudah sejak lama diduga menjadi pemicu kelainan jantung karena kandungan kafeinnya. Tapi bisakah kopi menjadi satu-satunya faktor terjadinya serangan jantung?

Kopi mengandung kafein lebih tinggi dari teh atau minuman soda. Kadar kafein dalam secangkir kopi mencapai 80-125 mg sedangkan teh 9-40 mg, dan sekaleng minuman bersoda hanya 20-50 mg.

"Kopi tidak selalu menimbulkan serangan jantung tapi kopi bisa membuat denyut jantung lebih cepat," kata dr Kartono Mohammad ketika dihubungi detikhealth, Selasa (4/8/2009). Kopi menurutnya, tidak selalu menimbulkan serangan jantung. Karena serangan jantung itu beda-beda jenisnya. Ada yang disebabkan kelainan denyut, menyempitnya pembuluh koroner dan tekanan darah tinggi.

"Kopi mungkin bisa menjadi penyebab penyakit jantung kalau penyakit jantungnya disebabkan kelainan denyut," kata dr Kartono.

Seperti dikutip dari Web MD.com, kopi bagi sebagian orang jika kondisi tubuhnya tidak fit dapat memicu serangan jantung dalam waktu 1 jam. Penelitian ini dilakukan dari sisi efidemiology.

Bahkan untuk orang-orang tertentu risiko serangan jantung meningkat empat kali lipat ketika mengopi dilakukan sambil merokok.

"Orang dengan risiko serangan jantung yang tinggi sebaiknya mempertimbangkan untuk berhenti dari minum semua kopi," kata Ana Baylin peneliti dari Brown University School of Medicine seperti dilansir dari webMD.com.

Kafein dalam jangka pendek menyebabkan kenaikan tekanan darah dan dan membuat perasaan gelisah yang dapat memicu denyut jantung tidak stabil.

Sebelumnya telah ada ada penelitian yang menunjukkan minum kopi dapat menurunkan risiko dari penyakit Parkinson, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

Tapi dalam studi baru-baru ini, disebutkan, orang-orang yang mengkonsumsi dua atau tiga cangkir sehari memiliki risiko serangan jantung 60% dari minum secangkir kopi.

Baru-baru ini juga dilaporkan bahwa orang-orang yang memiliki variasi genetik yang berhubungan dengan metabolisme yang lambat terhadap kafein punya peningkatan risiko serangan jantung nonfatal ketika mereka mengonsumsi kopi.

Rekomendasi Obat


(fah/ir)

Tips Hari ini

img

"Rebusan daun jambu biji dapat diminum untuk mengatasi anemia. Daun jambu biji mempengaruhi pembentukan sel darah, khususnya hemoglobin pada penderita kurang darah."

Minum 6 Gelas Teh Sama Seperti Minum 1,5 Liter Air Putih

Jumat, 01/04/2011 08:01 WIB

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
foto: Thinkstock
Jakarta, Air putih merupakan cairan yang paling dibutuhkan untuk hidrasi tubuh. Tapi penelitian baru juga menunjukkan bahwa teh memiliki sifat hidrasi yang sama dengan air putih.


Penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris telah menemukan bahwa minum teh 4 sampai 6 gelas per hari sama artinya dengan minum 1,5 liter air.

Hidrasi yang tepat pada tubuh sangatlah penting. Air diperlukan untuk memainkan fungsi di otak, ginjal dan jantung. Hidrasi yang tepat membantu menjaga sendi dan pelumasan otot. Air bahkan bisa membantu Anda dalam menurunkan berat badan dengan menekan nafsu makan dan mempercepat metabolisme.

Penelitian telah menunjukkan bahwa teh tidak menyebabkan dehidrasi (kekurangan air) tetapi justru memiliki sifat hidrasi yang hampir sama dengan air putih.

Dalam penelitian ini, peneliti meminta 21 orang laki-laki usia rata-rata 36 tahun untuk mengonsumsi teh. Selama 12 jam, partisipan tersebut diminta untuk minum 240 ml teh dengan 20 ml susu semi-skim dan tanpa gula dengan air yang mendidih.

Pada tes yang serupa, pastisipan diminta untuk mengulang minum 6 gelas teh atau sekitar 1,5 air putih.

Untuk memeriksa tingkat hidrasi, sampel darah diambil sebelum konsumsi minuman dan juga secara berkala.

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa teori yang mengungkapkan minum teh bisa meningkatkan risiko dehidrasi pada seseorang karena mengandung kafein adalah tidaklah benar.

Ahli gizi di Tea Advisory Panel menemukan bahwa 6 gelas teh dan 1,5 liter air putih memberikan hidrasi yang sama, seperti dilansir Medindia, Jumat (1/4/2011).

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition.

Manfaat dari teh tidak hanya untuk merehidrasi, tapi juga melindungi tubuh terhadap beberapa penyakit seperti jantung dan kanker. Para ahli percaya bahwa senyawa antioksidan flavonoid yang menjadi bahan utama teh bisa meningkatkan kesehatan. Tapi perlu diperhatikan bahwa manfaat teh dapat diperoleh bila gula yang ditambahkan tidak berlebihan.


(mer/ir)

Kulit Bokong Paling Sering Belang Meski Sudah Ditutupi

Kamis, 07/04/2011 18:03 WIB

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


img
foto: Thinkstock
Jakarta, Meski selalu tertutup dan tidak kena sinar matahari, kulit pantat seringkali justru lebih gelap dibanding bagian tubuh yang lain. Banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk pemilihan celana dalam yang ketat serta terlalu lama duduk.

Kulit pantat yang lebih gelap dibanding kulit lain di sekitarnya menjadikannya tampak belang dan bisa mengurangi rasa percaya diri. Kondisi ini terjadi karena pigmentasi atau distribusi pewarna kulit yang tidak merata dan terkonsentrasi di bagian tersebut.

Pigmentasi yang berlebihan di daerah pantat dipicu oleh friksi atau gesekan yang terjadi secara konstan atau terus menerus. Gesekan itu umumnya terjadi antara kulit dengan kain celana dalam, ditambah gesekan tidak langsung dengan permukaan kursi yang keras.

Celana dalam yang terlalu ketat memberikan friksi yang lebih besar dibandingkan celana dalam yang longgar, sementara bahan yang memberikan friksi terbesar adalah bahan sintetis misalnya poliester. Katun lebih nyaman dan lebih melindungi kulit pantat dari friksi yang konstan.

Permukaan kursi atau tempat juga mempengaruhi friksi yang terjadi, sebab kulit pantat juga akan bergesekan dengan permukaan tersebut meski dibatasi oleh kain celana. Makin keras permukaan tempat duduk, makin besar friksi yang terjadi apalagi jika duduk dalam waktu lama.

Meski friksi yang konstan merupakan penyebab utama yang paling dominan, kadang-kadang pantat belang juga dipengaruhi faktor genetik. Seseorang cenderung akan memiliki pantat belang jika orangtua dan saudara-saudaranya juga memiliki pantat belang.

Untuk pantat belang yang disebabkan oleh friksi yang konstan, beberapa cara bisa dilakukan untuk mengurangi warna gelap kehitaman di bagian tersebut. Salah satunya adalah memilih celana dalam yang nyaman dan menghindari duduk terlalu lama pada permukaan yang keras.

Penggunaan bedak atau talk juga bisa mengurangi friksi yang terjadi, karena bisa mengurangi produksi keringat yang membuat kulit menjadi lebih lengket. Serbuk kayu cendana bahkan tidak hanya mengurangi friksi, tapi bisa mencerahkan kulit pantat yang terlanjur menghitam.

Cara lain untuk mencerahkan kulit pantat yang sudah menghitam adalah dengan mengoleskan bahan-bahan berikut ini, seperti dikutip dari Home Remedies for You, Kamis (7/4/2011).

  1. Perasan lemon
  2. Susu
  3. Jus timun
  4. Daun mint yang dilumatkan.
Bahan-bahan tersebut cukup dioleskan 2 kali sehari, lalu didiamkan paling tidak selama 10 menit sebelum dibersihkan kembali. Dalam beberapa hari, niscaya kulit pantat akan menjadi lebih cerah asal pemicunya yakni friksi yang konstan bisa dihindari.

(up/ir)

2 Penyakit Mata Akibat Kebanyakan Minum Kafein

Jumat, 07/01/2011 15:10 WIB

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Kopi atau minuman berkafein lainnya sering dijadikan sebagai ramuan mujarab untuk mengusir rasa kantuk agar mata tetap melek. Tapi sebaiknya batasi konsumsi kafein Anda, karena sering minum kafein justru bisa membahayakan mata.

Kafein adalah stimulan yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Bagi orang yang tidak kuat, kafein bisa menyebabkan perubahan dalam detak jantung, kecemasan dan sakit perut.

Banyak jenis makanan dan minuman yang mengandung kafein, misalnya kopi, soda berkafein, teh dan coklat. Beberapa obat juga mengandung kafein, seperti obat sakit tertentu atau obat bantu diet.

Tapi sebaiknya perhatikan jumlah kafein yang Anda konsumsi. Jika Anda mengonsumsi banyak kafein setiap hari bisa membahayakan kesehatan, termasuk kesehatan mata.

Dilansir Livestrong, Jumat (7/1/2011), ada 2 penyakit mata yang berbahaya akibat kebanyakan minum kafein:

1. Glaukoma (tekanan bola mata yang meningkat dan bisa akibatkan buta)
Menurut laporan Glaukoma Research Foundation, mengonsumsi kafein dalam waktu singkat dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular pada mata. Peningkatan tekanan ini dapat bertahan hingga tiga jam sebelum akhirnya kembali normal.

Orang biasanya tidak akan melihat perubahan pada tekanan mata tersebut, karena biasanya fluktuasi tidak menyebabkan gejala luar.

Hal ini tidak terlalu berbahaya bila Anda mengonsumsi kafein dalam batas normal atau hanya sesekali. Tapi bila Anda memasukkan kafein dalam jumlah besar ke tubuh, hal tersebut bisa menyebabkan glaukoma, yaitu kerusakan penglihatan yang biasanya disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata.

Bila tidak segera ditangani dan Anda terus mengonsumsi kafein, glaukoma bisa membahayakan penglihatan hingga menyebabkan kebutaan.

2. Kelopak mata kejang
Konsumsi kafein juga dapat menyebabkan kelopak mata berkedut. Kondisi ini biasanya tidak menunjukkan kondisi mata yang serius, tapi itu hanya mungkin terjadi karena adanya efek stimulan dari kafein.

Kelopak mata berkedut sering menyebabkan kejang otot periodik di atas atau bawah kelopak mata. Kedutan ini dapat menyebabkan frustrasi dan orang bisa merasakan kontraksi.

Kedutan ini bukan merupakan efek permanen pada mata atau penglihatan. Setelah Anda mengurangi asupan kafein dan efek stimulan, kelopak mata akan kembali ke fungsi normal.







(mer/ir)

Doyan Kafein Itu Ternyata Karena Keturunan

Jumat, 08/04/2011 09:46 WIB

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Sebagian orang senang sekali minuman berkafein seperti kopi tapi sebagian lagi sama sekali tak menyukainya. Telisik punya telisik, ternyata orang yang doyan kafein itu karena faktor keturunan alias gen.

Hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan menunjukkan orang yang sangat senang kafein atau tidak sama sekali terlihat dari DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) yakni asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika.

Studi ini menemukan orang yang memiliki dua gen spesifik dari CYP1A2 dan AHR, ternyata lebih memungkinkan untuk mengonsumsi kafein.

Studi yang dilaporkan dalam jurnal PLoS Genetics ini berhasil mengidentifikasi gen CYP1A2 yang sebelumnya dikaitkan dengan metabolisme kafein dan gen AHR yang terlibat dalam pengaturan CYP1A2.

"Kita tahu bahwa kafein merupakan komponen yang diwariskan tapi untuk pertama kalinya kita secara khusus tahu gen utama yang terlibat," ujar Dr Neil Caporaso, kepala cabang epidemiologi genetik di National Cancer Institute, seperti dikutip dari ABCNews, Jumat (8/4/2011).

Dr Caporaso menuturkan studi ini berhasil mengidentifikasi genetik yang berhubungan dengan pola makan dan penemuan ini sangat jelas untuk dua jenis gen yang masuk akal.

Dalam studi ini peneliti membandingkan asupan kafein dari partisipan dan melakukan pencarian terhadap lebih dari 300.000 penanda genetik sebelum akhirnya menemukan dua gen tersebut. Karena satu gen mengatur gen yang lainnya, maka untuk menemukan kedua gen tersebut membutuhkan pekerjaan yang luar biasa.

"Kafein merupakan salah satu zat yang paling sering dikonsumsi orang dengan sifat psikoaktif penting, coba saja menghentikan konsumsi kopi selama dua hari dan lihat pengaruhnya," ungkap Caporaso.

Informasi yang didapat ini bisa membantu peneliti dalam mempelajari efek fisik yang dipengaruhi oleh kafein, termasuk olahraga, tidur, kecemasan dan berbagai kondisi medis lainnya. Serta mempelajari mengapa orang memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap kafein.

(ver/ir)

Jangan Langsung Cuci Muka Saat Habis Panas-panasan

Jumat, 08/04/2011 12:02 WIB

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, 'Jangan cuci muka kalau sedang kepanasan nanti mukanya belang'. Kata-kata ini seringkali didengar oleh masyarakat. Benarkah habis panas-panasan tidak boleh cuci muka?

Cuci muka adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari manusia dan kegiatan ini seringkali dilakukan saat pagi dan malam hari sebelum tidur. Tapi saat cuaca sedang panas atau baru pulang bepergian seseorang ingin sekali langsung mencuci mukanya.

Kegiatan cuci muka bisa membantu membersihkan segala debu dan partikel yang menempel di wajah serta menjaga kelembaban kulit muka agar wajah tetap halus dan lentur serta mencegah timbulnya jerawat.

Tapi sebaiknya tidak mencuci muka saat sedang udara panas atau kepanasan, karena udara panas dan keringat bisa menyumbat pori-pori. Untuk itu tunggulah beberapa saat sampai suhu tubuh kembali normal dan pori-pori kulit berada dalam kondisi yang normal.

Setelah suhu tubuh normal barulah disarankan untuk mencuci muka. Tapi langkah yang paling penting adalah mencuci tangan terlebih dahulu agar kotoran, kuman dan zat-zat lain yang menempel di tangan tidak berpindah ke wajah, seperti dikutip dari Discovery, Jumat (8/4/2011).

Selain itu sebaiknya menahan keinginan untuk menggosok wajah dengan handuk agar bisa cepat bebas dari keringat. Karena jika suhu tubuh masih panas atau belum normal, pori-pori wajah akan tetap tersumbat.

Saat mencuci muka jangan menggunakan air yang panas karena bisa membuat kulit kering dan berbahaya. Gunakan air hangat untuk mencuci muka lalu membilasnya dan diakhiri dengan membasuh muka menggunakan air dingin.

Hindari daerah sekitar mata saat cuci muka karena sebagian besar bahan kimia yang terkandung di dalam sabun bisa mengiritasi mata. Dan daerah kelopak mata memiliki kulit yang paling sensitif jadi harus ekstra lembut di sekitar daerah itu. Serta hindari pula produk wajah yang mengandung wewangian karena bisa menjadi penyebab utama iritasi kulit.

Jika udara sedang panas atau baru pulang bepergian sebaiknya tunggu sesaat sampai suhu tubuh kembali normal dan tidak berkeringat lagi baru mencuci muka, sehingga hasil yang didapatkan bisa lebih maksimal.

(ver/ir)

Batasi Sayuran dan Olahraga Bikin Kurus?

Selasa, 05/04/2011 18:16 WIB

Eka Septia Wulan - detikFood
Batasi Sayuran dan Olahraga Bikin Kurus?
Jakarta - Kalau dulu menurunkan berat badan harus mengkonsumsi banyak sayur dan juga buah, tapi kini justru harus dikurangi. Mengganti dengan protein dan juga kurangi olahraga berlebihan justru akan mendapatkan hasil maksimal. Bagaimana mungkin?

Anda sedang menjalankan program diet, tapi tidak ada hasilnya? Padahal sudah makan banyak sayur dan juga melakukan olahraga ekstra setiap harinya. Penelitian yang baru-baru ini dilakukan didapat bahwa dengan mengkonsumsi sedikit sayur dan juga batasi olahraga berlebihan justru membawa hasil yang baik. Bagaimana bisa?

Menurut seorang nutrisionis, Zoe Harcombe, "Makanan berkarbo memang mengandung kalori, tapi tidak lantas sebagai penyumbang sekian kilogram pada berat tubuh," ujarnya seperti yang dilansir Times of India.

Penulis buku 'The Obesity Epidemic: What Caused It? How Can We Stop It?' juga mengatakan untuk kembali ke diet tempo dulu yang tetap mengkonsumsi daging, telur, dan juga butter, dan hampir seluruhnya bebas karbohidrat.

Berikut ini beberapa mitos yang ditulis di dalam bukunya:

1. Sayuran dan buah-buahan memang mengandung nutrisi tinggi. Sayuran hijau baik jika dioleskan sedikit butter agar vitamin yang larut dalam lemak bisa bekerja. Gula yang terdapat dalam buah disimpan sebagai lemak di dalam hati.

2. Menurunkan berat badan adalah dengan menurunkan kalori. Jika Anda mengurangi 500 kalori dari 2000 kalori yang seharusnya, maka penurunan berat badan pun akan cepat dirasakan. Namun, tubuh akan mengimbanginya dan menolak metabolisme untuk mengurangi energi yang keluar sehingga menggunakan lebih sedikit kalori.

3. Makanan yang mengandung tepung seperti gandum, umbi-umbian, dan juga biji-bijian seharusnya menjadi bagian utamam pola makan. Namun pastikan jumlahnya tidak berlebihan karena makanan tersebut mengandung gula dan akan memaksa tubuh untuk melepas insulin agar kadar glukosa kembali normal.

4. Untuk mendapatkan tubuh yang ideal, Anda kadang melakukan olah raga yang berlebihan. Hal ini justru tidak baik, karena olah raga yang berlebihan akan merangsang Anda untuk mengkonumsi karbohidrat lebih sering untuk mengganti energi yang keluar karena olahraga.

5. Kembali pada pola makan tiga kali sehari, dan kurangi camilan yang tidak diperlukan. Karbohidrat tetap diperlukan tubuh, namun sesuaikan jumlah yang seharusnya masuk ke dalam tubuh.

(eka/Odi)

Tak Lama Lagi Penyakit Jantung Bisa Dideteksi Saat Tidur

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Gothenburg, Swedia, Banyak pasien penyakit jantung yang gagal mendapatkan pertolongan, karena lamanya proses diagnosis yang harus dilakukan. Studi terbaru menemukan sebuah alat khusus yang bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung bahkan saat orang sedang tidur.

Sebuah studi dari University of Gothenburg, Swedia, menemukan oksimeter pulsa khusus yang penggunaannya melekat pada jari dan dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan jantung dan fungsi pembuluh saat orang tidur.

Peneliti mengatakan, teknik sederhana ini bahkan dapat mengidentifikasi pasien yang berisiko terhadap penyakit kardiovaskular.

Dalam studi tersebut, peneliti menggunakan versi modifikasi dari oksimeter pulsa yang saat ini digunakan untuk mendeteksi berbagai gangguan tidur pada malam hari, seperti apnea.

Penelitian ini didasarkan pada pengukuran lima komponen sinyal dari jari, yaitu atenuasi pulsa gelombang, percepatan denyut nadi, waktu propagasi nadi, osilasi pulsa terkait respirasi dan oxygen desaturation.

"Kami kemudian menimbang-nimbang komponen ini dalam model untuk menilai seberapa besar risiko pasien mengembangkan penyakit kardiovaskuler," kata Ludger Grote, profesor di Center for Sleep and Vigilance Disorders di Sahlgrenska Academy dan senior konsultan di Sahlgrenska University Hospital, seperti dilansir medicalnewstoday, Selasa (5/4/2011).

Menurut Grote, metode ini dapat mengidentifikasi pasien berisiko tinggi penyakit jantung dengan lebih cepat dan lebih mudah. Diharapkan juga dapat digunakan untuk menilai efek pengobatan untuk penyakit kardiovaskuler, seperti bagaimana berat badan dan latihan dapat membantu mencegah masalah pembuluh darah.

Tim peneliti ini sekarang tengah mengembangkan prototipe untuk perangkat portabel masa depan yang dapat digunakan secara klinis. Sebelum dapat mulai digunakan, studi penelitian yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil. Grote mengatakan bahwa tim sudah mulai proses tersebut.





(mer/ir)

Hindari Kesalahan Makan Paling Umum Ini

Rabu, 30/03/2011 08:08 WIB

Hestianingsih - wolipop

img
Dok. Thinkstock
Jakarta - Setiap orang pasti ingin menjalani hidup yang sehat. Tapi tanpa sadar, seringkali kita melakukan beberapa kesalahan dalam mengonsumsi atau mengolah makanan.

Ini dia beberapa kesalahan dalam mengonsumsi makanan yang perlu Anda tahu. Dikutip dari times of india, para ahli mengatakan, kesalahan ini termasuk yang paling umum dilakukan, bahkan bisa terjadi pada orang yang peduli diet sehat sekalipun.
 
1. Menyimpan Buah dalam Kulkas Terlalu Lama

Kebiasaan membeli sayur dan buah dalam jumlah banyak untuk beberapa minggu, ternyata bisa berpengaruh terhadap kandungan nutrisinya. Menyimpan sayur dan buah dalam kulkas terlalu bisa mengurangi nutrisi-nutrisi yang penting bagi tubuh. Sebaiknya tidak menyimpan buah dan sayur lebih dari satu atau dua minggu. Biasakan membeli buah dan sayur segar setiap dua atau tiga hari sekali.

2. Mengonsumsi Makanan Olahan

Produk makananan olahan atau makanan cepat dimasak cenderung mengandung lebih banyak sodium dan lemak jenuh. Makanan jenis ini juga mengandung sedikit serat dan nutrisi penting. Sebaiknya pilih makanan segar dan sehat yang Anda olah sendiri agar kandungan nutrisinya terjaga. Jika terpaksa harus mengonsumsi makanan olahan, pilih yang mengandung gandum utuh, tidak memiliki lemak trans dan rendah kadar lemak jenuhnya.

3. Makan di Luar
Jika Anda hobi makan di kafe, restoran atau food court, sebaiknya jaga agar frekuensinya tidak terlalu sering. Kita tidak tahu berapa banyak zat dan kandungan berbahaya dalam makanan tersebut, yang bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan Anda. Makanan yang dimasak di rumah tidak hanya lebih aman dan bersih, tapi juga lebih bernutrisi. Jika memang Anda gemar makan di luar, batasi frekuensinya, maksimal satu kali dalam seminggu.

4. Mengupas Kulit Buah Tertentu

Beberapa buah justru memiliki kandungan gizi penting pada kulitnya. Mengupas kulit buah tertentu akan menghilangkan sebagian nutrisinya. Apel, tomat dan pir adalah beberapa jenis buah yang harus dimakan bersama kulitnya. Namun ingat untuk mencuci sampai bersih sebelum memakannya.
(hst/eny)

Perempuan Sebaiknya Jangan Menikah di Bawah Usia 20 Tahun

Kamis, 25/11/2010 17:33 WIB

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Fenomena nikah muda banyak terjadi di kampung-kampung atau daerah pedesaan, tapi saat ini tidak sedikit juga orang kota yang melakukan nikah muda. Ada banyak alasan melakukan pernikahan dini tapi sebaiknya perempuan menghindari menikah di bawah usia 20 tahun.

"Secara epidemiologi minimal usia seorang perempuan untuk menikah adalah usia 20-21 tahun," ujar Cynthia Agnes Susanto, B.Med.Sc disela-sela acara seminar tentang Keputihan dan Kanker Serviks di Moscatly Cafe Pondok Indah, Jakarta, Kamis (25/11/2010).

Pada saat perempuan berusia 20-21 tahun, maka tubuh perempuan, organ reproduksi dan juga kondisi mentalnya sudah siap untuk menikah atau mengandung dan memiliki anak.

dr Cynthia menuturkan ada beberapa efek atau bahaya yang timbul jika seseorang menikah terlalu muda (di bawah 20 tahun), yaitu:
  1. Secara organ reproduksi ia belum siap untuk berhubungan atau mengandung, sehingga jika hamil berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat). Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya.
  2. Sel telur yang dimiliki oleh perempuan tersebut belum siap.
  3. Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi virus.

Kanker serviks ini tidak muncul begitu saja, melainkan membutuhkan waktu 10-20 tahun untuk menjadi kanker dan gejala awalnya pun tidak akan terlihat. Pada stadium awal biasanya tidak menimbulkan keluhan apapun, tapi pada stadium lanjut akan muncul gejala tidak dapat buang air kecil, pendarahan di luar haid atau nyeri pada panggul.

Selain melalui nikah muda, ada juga faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan kanker serviks diantaranya perempuan berusia 30-50 tahun, infeksi pada kelamin, banyak berhubungan seksual, merokok serta kekurangan vitamin A/C/E.

Untuk itu sebaiknya hindari menikah atau menikahkan anaknya yang masih sangat muda atau berusia belasan tahun, karena bisa menimbulkan efek bahaya bagi kesehatan ibu dan juga anak yang akan dikandungnya nanti
(ver/ir)

Semua Perempuan Punya Risiko Kanker Serviks

Kamis, 07/04/2011 16:44 WIB

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Kanker serviks (leher rahim) merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian pada perempuan di Indonesia. Semua perempuan berisiko mengalaminya, sehingga sangat penting untuk melakukan pemeriksaan dini.

Kanker serviks (leher rahim) adalah kanker (tumor ganas) yang terjadi pada leher rahim. Serviks merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke liang senggama (vagina).

Kanker serviks merupakan kanker yang disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus atau HPV. Virus ini bermacam-macam tipe, tetapi yang mempunyai potensi menimbulkan kanker serviks adalah sekitar 20 tipe dan diantara yang tersering dan berisiko tinggi adalah tipe 16 dan 18 (80 persen penyebab kanker serviks).

Kanker serviks merupakan kanker yang dapat disembuhkan bila ditemukan secara dini dan dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan.

"Semua perempuan berisiko kanker serviks. Tapi cara pencegahannya gampang sekali, yaitu dengan pemeriksaan dini," jelas Dr dr Laila Nuranna, SpOG (K) Onk, dari Divisi Onkologi Ginekologi FKUI/RSCM, dalam acara seminar Recent Management of Cancer in Men & Women with UCSF Medical Center Specialists di Rumah Sakit Khusus Kanker MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta, Kamis (7/4/2011).

Menurut Dr Laila memang ada faktor-faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan peluang terkena kanker serviks, seperti berhubungan seks pada usia muda dan melahirkan banyak anak, tapi faktor tersebut tidak terlalu besar.

"Kalau kita cuma bilang orang yang punya banyak anak berisiko, nanti yang cuma punya anak satu nggak mau periksa. Padahal kan setiap perempuan berisiko kanker serviks," lanjut Dr Laila.

Menurut Dr Laila, puncak risiko perempuan bisa menderita kanker serviks adalah 30 hingga 50 tahun. Tapi orang yang berusia di bawah 30 tahun juga bisa mengalaminya.

"Semua perempuan punya risiko, jadi jangan menunggu gejala, lakukan pemeriksaan sekarang juga," tegas Dr Laila.

Dr Laila menjelaskan sebenarnya cara pencegahan kanker serviks sangatlah mudah, yaitu dengan Pap Smear atau Inspeksi Visual Asam (IVA).

Biaya untuk melakukan deteksi dini pun jauh lebih murah ketimbang biaya untuk melakukan pengobatannya.

Biaya IVA sekitar Rp 5 ribu dan bisa dilakukan di Puskesmas, sedangkan Pap smear berkisar Rp 100-200 ribu. Meski harganya berbeda jauh, tapi Dr Laila mengatakan bahwa sensitivitas kedua metode tersebut hampir 90 persen.

"Gerakan untuk memberitahu ini ke masyarakat nggak cukup 1 bulan sekali. Masyarakat itu harus diingatkan terus menerus, karena sebenarnya cara pencegahannya mudah," jelas Dr Laila.

Kedua pemeriksaan tersebut biasanya dilakukan untuk perempuan yang sudah menikah atau yang sudah pernah berhubungan seksual.

Sedangkan bagi perempuan yang belum pernah, cara pencegahannya bisa dilakukan dengan vaksin HPV.

"Menurut Guidelines di Indonesia, itu 10 sampai 55 tahun (yang bisa melakukan vaksinasi HPV)," jelas Dr Laila.

Untuk vaksin HPV sekitar Rp 700-1,2 juta sekali suntik dan harus dilakukan 3 kali suntik selama 6 bulan. Tapi ini jumalh jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pengobatan yang mencapai Rp 60 juta.






(mer/ir)

Kulit Jeruk Keprok Jadi Alternatif Obat Sakit Jantung

Jumat, 08/04/2011 09:04 WIB

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


img
foto: Thinkstock
London, Bukan cuma buahnya yang menyehatkan, jeruk keprok juga punya kandungan nutrisi penting bagi kesehatan jantung pada kulitnya. Penelitian membuktikan, kandungan dalam kulit jeruk keprok bisa mengurangi risiko kerusakan pembuluh darah.

Khasiat itu tidak dimiliki oleh semua jenis jeruk keprok melainkan hanya pada spesies tertentu yang warnanya kuning tua atau dalam bahasa Inggris sering disebut Tangerine. Jeruk keprok yang warnanya hijau juga berkhasiat, tetapi yang warnanya kuning tua terbukti lebih ampuh.

Rahasianya terdapat pada nobiletin, semacam pigmen atau senyawa yang memberikan warna pada kulit jeruk keprok. Nobiletin pada kulit jeruk keprok disebut-sebut 10 kali lebih menyehatkan jantung dibandingkan kandungan antioksidan pada Jeruk Bali.

Penelitian terbaru yang dilakukan Dr Murray Huff dari University of Western Ontario menunjukkan, nobiletin efektif mencegah atheroschlerosis atau pembentukan plak di pembuluh darah. Plak tersebut bisa merusak atau menyumbat pembuluh darah dan memicu serangan jantung.

Pecahnya pembuluh darah juga bisa memicu stroke jika terjadi di sekitar otak. Oleh karena itu, para peneliti menyimpulkan bahwa nobiletin juga bermanfaat untuk mencegah stroke hemoragi atau stroke yang dipicu oleh kerusakan pembuluh darah di otak.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes edisi terbaru itu juga menyebutkan, nobiletin bisa meningkatkan sensitivitas insulin. Artinya, kandungan dalam kulit jeruk keprok juga potensial untuk dikembangkan sebagai obat bagi penderita diabetes.

Sebelumnya, Dr Huff juga pernah meneliti spesies jeruk lainnya yakni Jeruk Bali atau grapefruit. Buah ini mengandung flavonoid yang dinamakan naringenin, sejenis antioksidan yang terbukti efektif mengurangi risiko obesitas dan sindrom metabolik.

"Yang mengejutkan adalah bahwa ternyata nobiletin 10 kali lebih efektif dibandingkan naringenin dalam mencegah atheroschlerosis," ungkap Dr Huff seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (8/4/2011).

Sayangnya tidak dijelaskan apakah bisa dimakan langsung atau tidak jeruk keprok itu karena ilmuwan hanya mengambil ekstrak dari kandungannya.


(up/ir)

Mengecek Kemampuan Bicara Anak Sesuai Usia

Jumat, 01/04/2011 12:43 WIB

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Orangtua terkadang bingung karena pada usia tertentu anaknya belum bisa berbicara. Hal ini membuat orangtua bertanya apakah kondisi tersebut masih terbilang normal atau justru menandakan adanya gangguan.

Ike R Sugianto, Psi, seorang psikolog anak menuturkan untuk mengetahui apakah anak mengalami gangguan bicara atau tidak perlu diperhatikan tahapan dari perkembangan bicara anak. Berikut ini tahapan perkembangan bicara dan bahasa yang dialami anak yaitu:

Usia 0-6 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
  1. Cooing (suara yang tidak beraturan)
  2. Menoleh ke sumber bunyi atau berhenti menangis kalau mendengar suara
  3. Adanya kontak mata untuk mengikuti gerakan benda

Stimulasi yang bisa diberikan:
  1. Berbicara pada bayi dengan penuh atensi
  2. Menggunakan intonasi yang menarik
  3. Berkomunikasi misalnya bermain cilukba atau bernyanyi saat melakukan aktivitas bersama seperti pada waktu makan, mandi atau ganti popok.

Usia 6-12 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
  1. Babbling atau pengulangan suku kata yang sama seperti mamama atau bababa
  2. Meningkatnya pemahaman atas kegiatan sehari-hari
  3. Ada echolalia (membeo) mulai dari 3-5 kata

Stimulasi yang bisa diberikan:
  1. Memberikan respons pada ocehan yang dikeluarkan si kecil
  2. Menggunakan kalimat pendek dengan tempo lambat dan 1 bahasa

Usia 12 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
  1. Mengenali nama sendiri
  2. Memahami instruksi sederhana seperti kiss bye atau dagh-dagh
  3. Kata pertama sebanyak 5-6 kata

Stimulasi yang bisa diberikan:
  1. Memberikan tanda pada setiap tindakan

Usia 18 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
  1. Memahami 10-20 kata termasuk nama-nama orang
  2. Menyebutkan nama obyek dari foto atau gambar
  3. Mulai menggunakan kalimat yang terdiri dari 2 kata
  4. Mulai mengungkapkan keinginannya seperti 'minta' atau 'permen'
  5. Mampu bertanya dengan kalimat sederhana seperti 'mana bola?'
  6. Menggunakan bahasa non-verbal seperti menunjuk, bersenandung atau bernyanyi

Stimulasi yang bisa diberikan:
  1. Memberikan lagu sederhana atau kata yang berulang-ulang
  2. Menjelaskan apa yang sedang ditonton si kecil
  3. Memberikan pujian

Usia 24 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
  1. Memahami pertanyaan dan perintah sederhana
  2. Memahami instruksi yang lebih luas
  3. Lebih banyak menggunakan penggabungan dua kata dan menggunakan kalimat yang lebih panjang (3 kata)
  4. Anak menunjuk dirinya sendiri dengan nama
  5. Mulai menggunakan kata negatif seperti 'tidak pergi' atau 'jangan'
  6. Memahami minimal 50 kata
  7. Bertahan mengikuti aktivitas selama 6-7 menit

Stimulasi yang bisa diberikan:
  1. Memperluas penggunaan kata baru
  2. Memperjelas arti suatu kata dengan menggunakan bahasa tubuh dan intonasi
  3. Menggunakan percakapan sederhana
  4. Merangsang anak dengan pertanyaan sederhana lalu tunggu respons dari anak selama 10 detik
  5. Membaca buku dengan kalimat yang berulang-ulang dan sederhana
  6. Memberikan permainan dengan istruksi seperti 'Pegang hidung' atau anggota tubuh lainnya

Usia 30 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
  1. Memahami 400-800 kosa kata
  2. Mampu menyebutkan nama depan
  3. Bisa menggabungkan antara kata kerja dan kata benda
  4. Mampu menyebut 7 anggota tubuh
  5. Mulai bisa membedakan barang berdasarkan bagian atau fungsinya seperti 'mana yang punya roda' atau 'yang mana yang bisa dipakai untuk makan'
  6. Bisa memahami konsep besar dan kecil

Stimulasi yang bisa diberikan:
  1. Membaca cerita dan menjawab pertanyaan sederhana

Usia 3 tahun
Perkembangan bicara dan bahasa:
  1. Paling sedikit mampu menyebutkan 1 warna
  2. Sering berbicara waktu bermain atau saat sedang sendiri
  3. Bisa menceritakan sebuah cerita sederhana
  4. Bisa menggunakan 3-4 kalimat
  5. Memahami kalimat seperti 'Coba tunjuk yang mana bintang'
  6. Memahami 900-1.500 kosa kata
  7. Menggunakan kata tanya seperti mengapa dan apa

Stimulasi yang bisa diberikan:
  1. Mulai menggunakan kalimat yang terdiri dari 3-4 kata
  2. Membicarakan kegiatan sehari-hari
  3. Bermain dengan teman sebayanya

Usia 4 tahun
Perkembangan bicara dan bahasa:
  1. Mamahami 1.500-2.000 kosa kata
  2. Memahami kata jika, karena atau siapa
  3. Menggunakan 4-5 kata dalam satu kalimat
  4. Mulai menggunakan struktur bahasa yang rapi
  5. Memberikan artikulasi yang lebih jelas
  6. Mampu mengikuti perintah 2-3 langkah

Stimulasi yang bisa diberikan:
  1. Mengunjungi kebun binatang atau sebuah pertunjukkan
  2. Berbicara dengan kalimat atau membacakan cerita yang lebih panjang

Usia 5 Tahun
Perkembangan bicara dan bahasa:
  1. Memahami 2.500-2.800 kosa kata
  2. Mendefinisikan obyek berdasarkan fungsinya
  3. Terkadang masih bingung antara kemarin, dulu atau besok
  4. Mampu bertukar informasi, bisa menjawab telepon dan menghubungkan cerita
  5. Menggunakan 5-6 kata dalam satu kalimat

Stimulasi yang bisa diberikan:
  1. Mendengarkan apa yang diucapkan anak
  2. Memberi kesempatan bagi anak untuk mengutarakan perasaannya

Jika anak belum mencapai tahapan tersebut ada kemungkinan anak mengalami gangguan bicara. Namun ada beberapa faktor yang terkait dengan gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada anak seperti:


  1. Gangguan pendengaran
  2. Gangguan pemrosesan sensorik
  3. Kelainan organ bicara
  4. Bingung bahasa (bilingual)
  5. Selective autism
  6. Perkembangan otak yang kurang optimal
  7. Indikasi adanya gangguan yang lebih serius seperti keterbelakangan mental atau gangguan spektrum autis.

Untuk mengetahui apakah ada gangguan tersebut atau tidak, orangtua bisa melakukan beberapa pemeriksaan seperti ke dokter THT dan pemeriksaan tumbuh kembang dengan ahli terapis wicara, psikolog, psikiater, dokter anak.

"Jika memang diketahui adanya gangguan, maka pemilihan terapi yang diberikan sangat tergantung dengan faktor terkait tersebut dan juga kondisi anak," ujar Ike yang juga pendiri Potentia Center dalam rilis seminar Identifikasi Gangguan Perkembangan yang diterima detikHealth, Jumat (1/4/2011).

Meski demikian ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua dan guru yaitu:


  1. Memperbanyak waktu untuk bermain bersama
  2. Mengikuti minat dan masuk ke dalam dunia anak, baru secara perlahan mengarahkan anak
  3. Menggunakan 1 bahasa terlebih dahulu sehingga anak tidak bingung
  4. Menggunakan tempo bicara yang sedang
  5. Menggunakan kalimat pendek seperti 1-2 kata
  6. Memperbanyak ekspresi yang seru seperti 'Wow ! Oh-oo'
  7. Meminta respons timbal balik dari anak mulai dari hal yang bisa dilakukannya seperti tos, cium atau mengangguk
  8. Memberikan jeda 5 detik antar kalimat pengulang
  9. Menggunakan alat bantu visual



(ver/ir)

Tips Hari ini

    img
  • "Ikan tidak hanya membuat jantung sehat, tapi juga mengecilkan pinggang. Asam lemak omega-3 meningkatkan sensitivitas insulin yang membantu membangun otot dan mengurangi lemak perut."

  • img
  • "Merica, cabai dan jahe merupakan bumbu masakan yang cocok ditambahkan ke dalam makanan di saat udara sedang dingin. Bumbu-bumbu ini juga dipercaya ampuh untuk meradakan flu."

  • img
  • "Konsumsi buah pepaya atau menjadikannya sebagai masker dapat membantu mengurangi keriput pada wajah."

  • img
  • "Makanlah buah apel dengan kulitnya, karena kandungan fitokimia dalam kulit apel 87 persen lebih banyak dibandingkan dalam daging buahnya."

  • img
  • "Cobalah jurus batuk-batuk bila Anda takut jarum suntik. Penelitian menunjukkan terbatuk-batuk saat mendapatkan suntikan bisa mengurangi rasa sakit."

  • img
  • "Terutama bagi wanita yang memiliki bayi, menyusui atau memberikan minimal enam bulan ASI eksklusif ampuh mengurangi risiko kanker payudara sampai dengan 60 persen."

  • img
  • "Mencium aroma kayu manis (cinnamon) atau mengunyah permen karet rasa kayu manis dapat merangsang fungsi memori, meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi."

  • img
  • "Mandi sauna jangan lebih dari 20 menit karena jika keringat terus menerus dikeluarkan bisa membuat dehidrasi, sesak napas, mual-mual, pusing, pingsan."

  • img
  • "Wortel banyak mengandung beta karoten yang berhubungan dengan anti kanker, meningkatkan sistem kekebalan dan melindungi arteri. 1 wortel sehari dapat mengurangi risiko kanker paru-paru dan mencegah penyakit mata seperti katarak."

  • img
  • "Makanan asin dan minuman berkafein dapat membuat kulit tampak lebih tua dan mempercepat keriput karena makanan asin dan kafein dapat mengikat air lebih banyak sehingga menyebabkan kulit kering."

Ibu Bekerja Hanya Punya 81 Menit untuk Anak

Kamis, 31/03/2011 10:20 WIB

Eny Kartikawati - wolipop

img
Dok. Thinkstock
Jakarta - Di masa sekarang ini, tidak sedikit wanita yang sudah menjadi ibu tetap bekerja untuk membantu keuangan keluarga. Ibu bekerja pun jadi kerap merasakan dilema, membagi waktu untuk anak, keluarga dan pekerjaan mereka.

Sebuah studi di Inggris baru-baru ini mengungkapkan, ibu bekerja ternyata hanya bisa menghabiskan waktu 1 jam 21 menit atau 81 menit untuk mengurus anak dan keluarga. Sedangkan ibu yang tetap di rumah, punya waktu dua kali lebih banyak. Para ibu tersebut mendedikasikan 2 jam 35 menit waktu mereka untuk memberi makan, memandikan dan bermain dengan anak.

Penelitian di atas dilakukan oleh Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD - Organisation for Economic Co-operation and Development). Penelitian itu juga membandingkan performa ibu bekerja di Inggris dengan 21 negara industri lainnya.

Dari penelitian tersebut diketahui, ibu bekerja di Irlandia bisa menghabiskan waktu 150 menit untuk mengurus anak. Sementara di Australia, 137 menit. Sedangkan ibu bekerja di Amerika Serikat, Kanada, Italia, Swedia dan Spanyol lebih bisa banyak menghabiskan waktu dengan anak ketimbang ibu bekerja di Inggris.

Jika ibu bekerja di Inggris hanya punya waktu 80 menit, para ayah ternyata lebih sedikit lagi waktunya untuk anak, 63 menit. Saat bersama anak, ayah biasanya menghabiskan waktu untuk membantu urusan sekolah seperti mengerjakan pekerjaan rumah dan bermain dengan mereka. Sedangkan ibu menghabiskan 60% waktu mereka untuk anak dengan melakukan aktivitas fisik seperti memberi makan, menidurkan, memakaikan baju, memberi obat dan pengawasan.

Melihat hasil penelitian di atas, psikolog anak dan keluarga Dr Sandra Wheatley mengungkapkan pendapatnya, "Menurutku tugas menjadi orangtua bukan hanya pada angka (berapa banyak waktu yang dihabiskan). Paling penting justru anak bisa mendapatkan kesempatan untuk bersenang-senang dengan orangtua mereka."

"Jika seorang ibu bekerja pulang ke rumah dan menghabiskan waktu 45 menit untuk bermain sebelum makan malam dan tidur, itu sudah cukup," ujarnya. "Yang paling penting waktu mereka dihabiskan untuk aktivitas bersama anak," tambahnya.

(eny/hst)