Senin, 27 Juni 2011

Obat yang Membunuh Semua Kanker Ditemukan?

Senin, 27/06/2011 10:02 WIB

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


Jakarta, Kabar baik dari dunia medis, ilmuwan telah menemukan jalan untuk membuat obat yang bisa mematikan semua jenis kanker tanpa merusak sel-sel yang sehat. Jika obat yang bisa membunuh semua jenis kanker ini berhasil diproduksi maka tak perlu banyak-banyak obat untuk masing-masing kanker.

Perkembangan ilmu pengetahuan dapat memudahkan segala hal, termasuk dalam pengobatan kanker. Salah satu obat untuk kanker payudara kini dikembangkan agar bisa menyembuhkan segala jenis kanker dengan efek samping seminimal mungkin.

Obat tersebut termasuk golongan PARP Inhibitor (penghambat enzim Poly ADP ribose polymerase), yang selama ini cukup efektif mengatasi kanker payudara. Dengan sedikit memodifikasi cara kerjanya, obat ini diharapkan bisa menjadi obat super untuk segala jenis kanker.

Efek samping obat ini tergolong lebih ringan dibanding obat kemoterapi lainnya karena tidak membunuh sel kanker secara radikal. Sel-sel sehat di sekitarnya tetap aman dan dilaporkan jarang memicu mual muntah seperti yang sering dialami pasien kemoterapi.

Para peneliti dari Newcastle University mengungkap, PARP Inhibitor bekerja dengan menyerang salah satu kelemahan sel kanker payudara yakni pada gen BRCA1. Gen ini membatasi kemampuan sel kanker untuk memperbaiki sendiri susunan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) yang rusak.

Beberapa jenis kanker payudara memiliki gen ini dalam jumlah banyak, sehingga PARP Inhibitor bisa melumpuhkannya dengan efek samping lebih ringan dibanding obat-obat kemoterapi pada umumnya. Gen ini juga ditemukan dalam kanker rahim dan prostat, namun dalam jumlah lebih kecil.

Dengan sedikit modifikasi, PARP Inhibitor kini bisa menghambat gen-gen dengan mekanisme yang sama dengan BRCA1 sehingga tak hanya spesifik pada kanker payudara, rahim dan prostat. Target baru yang bisa diserang dengan PARP Inhibitor adalah gen baru bernama Cdk1.

Gen baru ini memiliki cara kerja yang sama dengan BRCA1 yakni menghambat kemampuan DNA sek kanker untuk memperbaiki diri. Bedanya, gen Cdk1 ditemukan pada jenis tumor yang lebih beragam, atau bahkan dikatakan hampir semua jenis tumor punya gen ini.

"Menghambat Cdk1 berarti menghambat mekanisme perbaikan DNA pada sel kanker. Ini akan membuat sel kanker lebih sensitif terhadap PARP Inhibitor, dalam arti lebih mudah dimatikan," ungkap salah satu peneliti, Prof Nicola Curtin seperti dikutip dari Dailymail, Senin (27/6/2011).

Karena masih sangat baru, obat super hasil modifikasi ini memang belum diujikan pada manusia. Namun uji coba pada mencit menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan, yakni mampu memperkecil ukuran kanker paru-paru, salah satu jenis kanker paling mematikan pada manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar